Chasethecompass – The Morbius Band (Indonesia) ialah band yang dibuat di Cinere di tanggal 24 Juni 2022, di pekan terakhir saat liburan sekolah tahun tuntunan 2021-2022. Band ini beranggotakan Aditya Pertama (Gitar), Jedi Laschka Stevano (Drum), Ukail Nayaka Bagawanta (Gitar bass), Airlangga Dvitya (Kibor), Freya Celestyn Loekito (Vokal), Aero Nathan (Vocal, Kibor) dan Christian Adi (Vocal).
Saat band ini dibuat Aditya, Ukail dan Freya ialah pelajar SMPK Pangudi Mulia Jakarta, sementara Jedi, Airlangga, Nathan dan Adi ialah pelajar SMPK Tirtamarta BPK Penabur Cinere. Selainnya Ukail, semua anggota band ialah alumni SDK Tirtamarta BPK Penabur Cinere.
Nama The Morbius diputuskan oleh Aditya dan disokong oleh Jedi, di inspirasi dari figur Komik Marvel sebelumnya setelah memperoleh beberapa gagasan nama James Band, Darren Devils dimana Darren adalah nama salah satunya rekan Aditya yang tinggal di kompleks perumahan yang serupa di Cinere, atau nama Prince Cringe (yang bila dibaca sekilas seperti print screen).
Beberapa remaja ini mempunyai kekuatan di atas rerata dalam bermusik. Jedi dengan style pukulan Mike Portnoy, permainan gitar Slash jadi ide Aditya dan dari segi vokal, Nathan mempunyai suara empuk ala-ala Sting, Freya dengan suara ciri khas yang pernah disanjung salah satunya band luar negeri lewat pesan di Instagram pas menyanyikan jenis psychedelic-rock dan tentu saja suara Adi yang mewarnai tertentu. Sementara dua anggota lain, Airlangga konsentrasi dengan musik classic dan Ukail ialah fans berat Queen jadikan band remaja ini kaya warna.
Untuk mempertajam kekuatan pentas, band ini membulatkan tekad untuk turut lomba band remaja pada acara Lustrum Ke-7 SMA Kolese Gonzaga di gelaran GonzFest 2022 yang disebut gelaran tahunan untuk memberi tempat kreasi dan seni untuk remaja yang diselenggarakan oleh SMA Kolese Gonzaga. Ingat kebatasan peserta pada sebuah band yang diputuskan oleh panitia optimal 6 (enam) orang, Adi harus mengalah. Tetapi Adi masih tetap anggota band.
Di masa wabah Covid19, Aditya dan Jedi awalannya disuruh orangtua mereka untuk tiap-tiap mainkan lagu yang mereka tentukan dan setujui untuk selanjutnya diupload di account Instagram dan Yotube. Mereka mainkan beberapa lagu seperti Numb (Linkin’ Park), Welcome to the Black Parade (My Chemical Romance) dan Stressed Out (Twenty One Pilots). Hasil dari penilaian ini, orangtua mereka yakini jika mereka mempunyai talenta dan bakat yang perlu disokong dan didorong supaya semakin maju.
Sekarang ini The Morbius Band sedang kumpulkan beberapa materi lagu mereka sendiri untuk mempertajam talenta, mengeksploitasi kreasi dan makin perkuat keberadaan mereka di dunia musik remaja Indonesia.
Bangsa Indonesia dikasih karunia untuk mempunyai talenta seni tinggi, bisa dibuktikan dengan demikian beragam variasinya seni budaya yang dibuat bangsa ini. Seni musik sebagai salah satunya yang disebut gudang bakat.
Seni musik untuk remaja bisa menggerakkan mereka untuk mempunyai rasa, empati di zaman digital yang condong menggerakkan anak-anak dan remaja menjauhi hubungan sosial secara fisik dan komunikasi. Saat pandemi, musik akan dipercaya jadi suatu hal yang dicari oleh warga yang capek akan berbagai masalah dan hoaks yang mengguyur sosial media.